Gua pengguna desktop, and pretty much happy with it, tanpa ada kebutuhan mendesak utk laptop. Tapi temen gua mau-nggak-mau pake laptop. Dia butuh kombinasi "sempurna" antara layar cukup besar, tapi berat cukup ringan. Mencarinya = NERAKA. Keliling2 Hi-Tech-Mall sama sekali bukan pengalaman menyenangkan kalau yang dicari tidak bisa ditemukan. Anyway, she finally settled with a 13" model. 13", not as small as 12", tapi g seberat 14". Sayangnya, masih jarang model ukuran segini, so in theory harganya lebih mahal.
However, beberapa minggu lalu dia ngungkapin tentang "perfect couple", offer buat adiknya, basically sebuah desktop dengan netbook/mininote/ulcpc/whatever-you-call-it. Model 13" yang dia pilih klo dibandingkan harganya doang, hampir sama dengan kombinasi desktop bagus-tapi-bukan-untuk-gaming dan netbook-merk-tidak-bikin-ortu-berkerut. Performa desktop jauh lebih bagus, ngetik lebih nyaman, dan netbook jauh lebih ringan dengan baterai lebih tahan lama. Saat salah satu ngambek karena alasan apapun masih ada cadangan yang bisa buat kerja.
Tapi.... ada beberapa kelemahan pada sistem coupling ini.
1. Ini berarti ada 2 sistem. Sinkronisasi file (idealnya, klo mau manual y bisa sih, tapi susah mastiin mana file yang udah diupdate mana yang belum) kudu dilakukan berkala. Klo keduanya pake OS sama persis dan semua driver bekerja (cuma utk linux, klo windows udah pasti jalan), g masalah. Tapi klo beda OS (sekedar beda distro linux atau beda xp dan vista), neraka. G selalu sinkronisasi mudah diatur. Cara sinkronisasi juga agak repot klo kudu pasang2 kabel kesana kemari dimana tidak ada wifi di desktop.
2. Tangan kudu bolak-balik nyesuaikan posisi keyboard. Dari sebuah laptop 8,9" ke keyboard super longgar perlu waktu beberapa lama utk mbiasakan. Setiap hari bikin BT juga. Mata juga kudu nyesuain dari ukuran mungil imut ke layar memuaskan, yang bikin capek.
3. Klo ngandalin program yang sering diupdate macam IDE, kudu mastiin keduanya diupdate bersamaan. Klo nambah themes Office atau plugin pada program (misal browser atau image editor -what? edit gambar di netbook?-)yang sering dipake juga kudu mastiin keduanya jalan dengan baik dan benar.
4. Dari segi ekonomi sebenarnya lebih boros, coz seseorang jarang bakal make 2 sistem bersamaan. So, karena sistem2 tersebut akhirnya akan obsolete setelah waktu tertentu, jam terbang mereka akan jauh lebih kecil dibanding beli sistem tunggal.
5. Kemampuan hardwarenya jelas berbeda. Presentasi pake pptPlex yang lancar di desktop mungkin jalan super pelan di netbook dengan memori pas2an.
Dan akhirnya 2 bersaudari menggunakan sistem dari seri yang sama, 13". Mereka g butuh grafis kelas atas sih, tapi karena di sisi lain temen2 cowok gua milihnya laptop 15" dengan grafik lumayan, tampaknya coupling masih belum cocok untuk kebanyakan skenario...
LISENSI ARTIKEL
1. Artikel boleh di copas atau dimodifikasi, tetapi harus menyertakan atribut seperti penulis artikel DAN link blog ini.
2. Artikel hanya untuk dishare dan bukan untuk kepentingan komersial
3. Artikel boleh dirubah dan didistribusikan ulang, tetapi dengan melihat poin yang pertama.
Silakan Anda cari artikel atau post yang diinginkan melalui searchbox di bawah, apabila tidak ada silakan request ke kami tentang artikel yang dimaksud.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Notes :
Untuk menjaga keberlangsungan Update Blog SpotLight, kami sangat mengapresiasi apabila pengunjung MENINGGALKAN KOMENTAR baik tentang posting maupun Blog SpotLight secara keseluruhan. Atau minimal MEMBERIKAN RATING terhadap setiap artikel yang dibuka. Setiap komentar dan rating memberikan semangat bagi tim kami karena kami bisa berinteraksi dengan pengunjung-pengunjung kami. Apabila menurut Anda posting di blog ini bagus, silakan BERLANGGANAN ARTIKEL VIA RSS/EMAIL/FOLLOWuntuk mendapat berita up-to-date. Kami juga menantikan KONTRIBUTOR baru untuk memajukan SpotLight Blog bersama-sama. MengenaiLISENSI ARTIKEL dapat dilihat di bagian atas Blog SpotLight. Selamat membaca, salam SpotLight!
0 komentar:
Post a Comment
Buruan ! Mumpung Gratis ...